Will we meet again?

Dengan nama dan status mahasiswa, aku berlindung dari title pengangguran terdidik yang tidak punya ambisi dan tujuan hidup, tidak mengenal diri sendiri dan selalu bergantung dengan kebijakan pemerintah. Setidaknya, menjadi pengangguran terselubung membuatku lebih tenang untuk belajar hal lain, mundur ke belakang, menyiapkan amunisi untuk melesat sejauh-jauhnya.


Orang mungkin melihatku menyianyiakan waktuku satu tahun terakhir, tapi aku tidak menganggapnya demikian. Kenapa? Karena dengan fase kesendirian ini aku berhasil mengenali diriku seutuhnya, aku tahu apa yang aku inginkan dan apa yang tidak, aku tahu mana yang aku butuhkan dan mana yang tidak. Aku kehilangan banyak hal, tapi setidaknya, aku menemukan diriku sendiri.
I found me, the real me. Dan segala yang terlepas atau dengan sengaja aku lepaskan, adalah harga yang harus kubayar untuk menjadi diriku saat ini. Aku tidak akan menyesalinya, karena ini semua membuatku belajar: tentang hidup yang sering kali berjalan tak sesuai dengan yang kita inginkan.


Hari ini, tepat 6 tahun silam aku bertemu dengan seseorang yang ternyata di kemudian hari akan sangat mengubah hidupku. Hingga detik aku menulis catatan ini, dia tidak pernah tahu. Tentang seorang gadis yang selalu terkagum-kagum padanya sejak usia 17. Tentang ia yang tanpa sadar telah menjadi pahlawan sekaligus bayang-bayang yang membuat gadis itu ragu sekaligus yakin dalam setiap langkah yang ia ambil dalam hidupnya. Dia tidak pernah mengetahui kenyataan itu, bahkan hingga detik ini. Tentang gadis itu, tentang diriku.

Aku tahu, cepat atau lambat aku harus mengatakan padanya tentang semua ini, atau aku akan benar-benar menyesal selamanya. Aku selalu mengatakan pada diriku sendiri, "Kamu tidak akan pernah tahu kalau kamu tidak pernah berani mencoba. Penyesalan karena keraguan akan jauh lebih menyakitkan daripada kegagalan itu sendiri". Namun di lain waktu aku juga meyakini, bahwa tidak ada kebaikan yang akan didapat dengan terburu-buru. Sekali saja aku salah langkah, selesai sudah. 


Kenyataanlah yang akan membuktikan. Apakah keinginan dan cita-citaku akan terwujud ataukah aku terpaksa bangun dan menyadari semua itu tak lebih dari sekedar mimpi. Akankah aku bisa melanjutkan hidup setelah terbangun nanti? Ataukah aku akan jatuh terpuruk karena kehilangan harapan dan mimpi-mimpi? Entahlah. 


Andai saja sebuah surat bisa sampai tujuan tanpa harus dikirim, mungkin segalanya akan jadi lebih mudah. Ahh, andaikan saja..



To the old friend, someone I first met exactly 6 years ago;

Finding the real me is a long journey
Since I only know "hello world"
Until now, accompanying my little students making their own games, apps or websites
I think I've forgotten that old dream since the end of high school many years ago
I thought I had let go of everything I left behind
But without I realizing it and without you knowing
You have kept that small fire alive, even up to 6 years since we meet and separated
I still need a lot to learn, not with you anymore, but with my little students
I wish I can inspire them, like you have inspired me
Burning small candles in their spirits, like you are keeping my little candle burning, even though I close my own eyes

If only we could meet one more time
I want to say thank you
You come with both darkness and light
Bring both fear and hope
Thanks to all that, I found the real me
Little by little

I know you can't hear me
But I really hope, deep down in my heart
Wherever you are, I hope you are always happy
Even if the times are tough, I hope you always find reasons to be happy
Even if you fall, your dreams don't come true, I hope you always find the strength to rise again and build the other dreams
Wherever you are
Whether in Jogja, Jakarta or Bali
Or wherever it is
I believe life will lead us to a destiny written for us
Me with my way, and you with your way
The road that doesn't know will meet an intersection or not
As humans, what else can we do other than hope, try, and pray?

If only we could meet one more time
I want to say:
I am grateful, one day in my life, you came and taught a valuable lesson
As a mentor, big brother, and someone I really admire until this moment
From you I learned many things
About life and love
And the courage to pursue my dream

To the old friend, someone I first met exactly 6 years ago
One day, I'll find you. That's my promise!

__________

Still living in memory
📆 March 2, 2015
🏢 Kesatuan Bangsa School's classroom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages