Kepadamu, seseorang yang kupercaya melebihi diriku sendiri..


Entah bagaimana aku memulainya, entah darimana. Segalanya terasa sulit, bahkan untuk mengingatnya kembali. Setelah apa yang telah berlalu, setelah kau menunjukkan tentang bagaimana memandang sisi lain. Tentang bagaimana aku melihat segalanya, tentang bagaimana aku melihatmu.

"Jangan pergi..!" kataku.

Toh nyatanya pembuktian itu tak pernah mudah. Seperti belajar, tak pernah mudah. Seperti kau yang tak pernah percaya: gadis-gadis kecilmu ini bisa ada di tempat yang sama dimana kau pernah berada 🐣

Itu sulit, apalagi tanpamu. Lalu kepada yang lain, seseorang yang seharusnya bisa menjadi lebih baik daripada dirimu, seseorang yang seharusnya belajar dari keberhasilan dan kesalahanmu. Aku mengatakan padanya, "Aku ingin mencintaimu, tapi aku tak mengerti bagaimana mencintai diriku sendiri. Aku ingin percaya padamu, tapi aku tak mengerti bagaimana mempercayai diriku sendiri. Adalah salahmu jika kau percaya pada seseorang yang bahkan tak mempercayai dirinya sendiri."

Dia percaya padaku, tak seperti kau yang meragukanku. Tapi diantara kita semua tahu persis siapa yang salah. Adalah yang mempercayaiku, dia yang salah. Ataukah aku yang salah? Yang tak mampu menjaga amanah? Ya, aku yang salah. Aku yang lemah, terlalu terbawa resah dan gelisah. Pada hal yang tak ada apa-apanya. Pada hal yang seharusnya mudah. Sebegitu mudahnya aku ingin menyerah dan mengabarkan pada dunia: aku telah kalah.

"Jangan lelah!" katamu.

Itu mustahil. Karena kamu pun manusia. Maka bersikaplah selayaknya manusia. Bukan hanya hati, bukan hanya rasa. Tapi tubuhmu pun perlu kau jaga. Aku tahu kau lelah, pun juga dengan dirinya. Apalagi masih harus menghadapiku yang manja, keras kepala, dan banyak maunya. Aku tahu aku pun membuat kalian semakin lelah. Aku yang tak mampu menjaga tegakku sendiri. Mudah terhuyung, mudah terhempas, mudah patah. 

Dia bilang, "Badai hanya menyisakan pohon yang kuat."

Sedangkan aku begitu lemah, begitu mudah merencanakan jatuhku, menumbangkan diri sendiri.

Dan ini dariku, untukku, tentang kalian:

Jika badai hanya menyisakan pohon yang kuat
Apa kabar benih-benih yang menunggu semi?
Setidaknya berilah ruang
Biarlah mereka tumbuh sesuai inginnya sendiri

Sementara itu
Arahkan mereka, tanpa mereka merasa disetir
Tak semua orang bisa belajar bagaimana cara agar tak terjatuh
Beberapa yang lain justru memilih jatuh untuk belajar
Setiap orang memiliki cara belajar masing-masing

Tentang memilih
Semua orang pasti memilih apa yang dianggap jalan terbaik
Tapi tak semua yang dianggap baik itu benar, ada juga yang salah
Tapi pilihan yang salah juga tak selamanya mengantar ke tempat yang buruk, ada juga yang justru mengantar ke tempat terbaik
Tak terduga, tak disangka
Segalanya berjalan begitu saja

Tentang hidup
Yang kau lakukan kemarin mempengaruhi yang terjadi hari ini, yang kau lakukan hari ini mempengaruhi yang terjadi esok hari
Bisa jadi
Karena orang lain kau menjadi seperti ini, karenamu orang lainnya lagi menjadi seperti itu

Tentang takdir
Segalanya terhubung tanpa disadari
Milikku, milikmu, milik kita dan mereka
Tentang skenario Yang Kuasa
Bukan drama yang begitu saja tercipta
Karena ketakutan-ketakutan, karena kegelapan

Matamu tak melihat, mata hatimu telah dibutakan prasangka
Hingga kau tak menyadari
Cahaya-cahaya kecil 
Dari nyala korek api, yang meliuk-liuk tertiup angin malam
Dari kerlip bintang, yang jauh diatas sana
Dari berpasang-pasang mata yang selalu mengawasi
Dan mereka selalu ada, selalu menjaga

Tapi mata hati yang tertutup, sepotong hati yang mati rasa
Tak mampu menyadarinya
Cahaya itu yang menjaga langkahmu
Membimbingmu dari jauh
Langkah-langkah dalam gelap
Mata-mata itu yang menjagamu
Lalu masihkah kau berencana jatuh?


Dan pada akhirnya..
Kepadamu, seseorang yang kupercaya melebihi diriku sendiri. Siapakah dirimu? Kenapa aku begitu takut kehilanganmu ketika bahkan kau sendiri bukanlah milikku? Kamu bukan siapa-siapa..


Aku ingin memilikimu, memiliki yang sepertimu dalam diriku sendiri. Dengan begitu, hanya dengan begitu, aku tak akan kehilanganmu, dan aku tak akan kehilangan diriku sendiri. 

Hati.. kenapa selalu mengingkari?


<< sebuah rasa.. >> 06/05/2018


~hk~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages