Sudah Terlanjur Basah, Haruskah Berhenti?


Kita sudah melewati setengah jalan. Berenanglah lebih cepat agar kita lebih cepat sampai tujuan, toh sudah terlanjur basah. Berjalan di arus deras hanya akan membuat kita terbawa arus. Bertahanlah dan berjuang hingga akhir lalu jemput awal yang baru.


Kalau dibilang sudah terlanjur basah, memang sudah sejak dulu basah. Tapi jika air membuatku lupa daratan, itu yang salah.

Kamu pasti akan mengatakan, "Maka bergegaslah agar kau sampai ke seberang". Tapi bagaimana jika sejak awal tujuanku bukanlah di seberang sungai melainkan lurus mengikuti alur sungai itu? Aku membodohi diri sendiri, bahwa di seberang sana ada sesuatu yang lebih indah telah menanti. Bahwa apapun yang terjadi, jika aku benar-benar mau berusaha, aku akan menggapainya. Sesuatu itu memang ada, memang nyata. Aku meyakinkan diri untuk melangkah meski tanpa pijakan yang kokoh, berjalan dengan penuh keraguan. Tapi jangankan sampai tujuan, malah aku terseret arus tepat di tengah..

Aku tidak menyalahkanmu jika kau mengambil jalan itu, asal kau cukup yakin, bukan seperti diriku.

Lalu kau akan berkata, "Mungkin kita akan bertemu jembatan nantinya, jadi kau tetap bisa mencapai tujuanmu sekaligus menggapai apa yang ada diseberang sana, bahkan bisa jadi jalanmu akan lebih mudah".

Ya, bisa jadi iya, bisa juga tidak. Tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan sedikit waktuku yang tersisa dengan berjalan dalam ketidakpastian dan ketidakyakinan. Aku akan kembali ke jalanku, dan kau lanjutkanlah perjalananmu tanpa aku. Ini berat, bukan hanya bagimu, tapi juga bagiku. Tapi setiap temu bukankah akan tetap berakhir dengan perpisahan? Jadi, lebih baik kita berjalan di jalan masing-masing, menjemput happy ending kita masing-masing. Kita berpisah disini, tepat di tengah. Ketika memang takdir telah digariskan, jika kita akan bertemu lagi, maka itulah yang akan terjadi. Dan aku berdo'a agar kita dipertemukan dalam keadaan yang lebih baik, tanpa ada penyesalan apapun.

~hk~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages